JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Perdagangan Gita Wirjawan
memutuskan untuk mencopot semua atribut iklannya di semua moda
transportasi. Hal ini menyusul banyaknya protes masyarakat terhadap
iklan yang dianggap menyalahgunakan kewenangan untuk kepentingan
Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat.
"Sudah saya perintahkan untuk dicopot. Sudahlah. Sudah banyak
persepsi orang bilang itu tidak etis," ujar Gita dalam jumpa pers di
Senayan International Golf House, Rabu (20/11/2013).
Gita
mengatakan, sebenarnya dia tidak pernah bermaksud memanfaatkan iklan itu
untuk memopulerkan namanya sebagai peserta konvensi capres. Di dalam
iklan itu, Gita mengatakan bahwa dirinya berperan sebagai menteri untuk
menyosialisasikan gerakan "Cinta Produk Dalam Negeri".
"Ini (iklan) bahkan sudah diputuskan pada akhir tahun lalu saat saya tidak tahu ada konvensi," ujarnya.
Seperti
diberitakan, iklan Kemendag dengan model Gita dipersoalkan. Iklan itu
terpasang di bus-bus Damri Bandara, layar besar di pinggir jalan, billboard, hingga di dalam kereta api. Berbagai hal dikampanyekan, salah satunya mengenai kebanggaan menggunakan produk dalam negeri.
Berdasarkan
data dari Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), anggaran
Kemendag untuk iklan tahun 2013 mencapai Rp 56,6 miliar. Sebesar Rp
55,4 miliar di antaranya untuk iklan layanan masyarakat. Adapun anggaran
publikasi tahun 2012 mencapai Rp 83,6 miliar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar