KOMPAS.com — Sebuah supermarket di Inggris, Morrisons, melarang anak-anak di bawah usia 16 tahun membeli minuman energi kafein tinggi.
Staf
di beberapa cabang supermarket akan meminta pelanggan untuk membuktikan
usia mereka dengan tanda pengenal. Larangan ini muncul atas
kekhawatiran tingginya kandungan kafein dalam minuman berenergi yang
mungkin akan berdampak pada kesehatan anak-anak.
Pembatasan berlaku untuk merek tertentu yang memiliki lebih dari 150 mg kafein per liter.
Ini akan memengaruhi penjualan minuman energi Red Bull yang memiliki kafein 320 mg, Monster (338 mg), dan Relentless (320 mg).
Morrisons adalah toko pengecer utama di Inggris yang pertama melarang minuman energi untuk anak di bawah umur.
Juru
bicara Morrisons, Claire Johnson, mengatakan, "Kami memahami
keprihatinan atas dampak potensial dari minuman energi berkafein tinggi
kepada anak muda dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasi hal ini."
"Ide buruk"
Uji
coba larangan ini akan dilakukan di toko-toko di Glasgow, Dorset,
Leeds, Cheshire, Staffordshire, dan Suffolk dengan maksud untuk
menerapkannya lebih luas.
Awal bulan ini, sebuah kampanye untuk
mendorong pengecer besar untuk menindak penjualan minuman energi untuk
anak-anak diluncurkan di Edinburgh.
Penjualan dan promosi minuman kafein tinggi seperti Red Bull sudah dilarang di sekolah-sekolah di daerah itu.
Namun,
anak-anak masih dapat dengan mudah membelinya dari supermarket meskipun
peringatan pada kaleng menunjukkan bahwa produk itu tidak disarankan
untuk dikonsumsi anak-anak.
Harun (17), James (16), dan Will (16) dari Liverpool berpikir bahwa larangan adalah "ide yang buruk."
Berbicara
setelah menghabiskan minuman energi mereka, para remaja di London
mempertanyakan bagaimana supermarket akan menegakkannya.
Mereka
berkata, "Saya pikir itu ide yang buruk. Bagaimana mereka mengawasi itu?
Sangat mudah, dengan tanda pengenal palsu. Ini bukan tanggung jawab
supermarket. Ini tergantung orangtua untuk memutuskan apakah mereka
mengizinkannya atau tidak."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar