Jumat, 22 November 2013

Kontras Kecam Penyerangan Mapolres Karawang

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) mengecam peristiwa penyerangan ke Mapolres Karawang, Jawa Barat, yang dilakukan oleh anggota infanteri 305 Kostrad pada Selasa (19/11).
"Kontras mendesak TNI untuk melakukan evaluasi keberadaan komando-komando teritorial yang tidak sedikit memberikan dampak terjadi kekerasan selama ini serta mengevaluasi pengawasan prajurit yang menjadi tanggung jawab seorang komandan kesatuan," kata Koordinator Kontras Haris Azhar seperti dikutip Antara, Jumat (22/11/2013).
Berdasarkan catatan Kontras, pada tahun 2013 terdapat dua perisiwa besar serupa yang terjadi di Karawang, yakni penyerangan Oku dan pembunuhan di Lapas Cebongan. Peristiwa itu merupakan pergerakan anggota secara bersama-sama di luar aturan hukum dan melakukan tindak pidana.
Kontras berpendapat, keberadaan komando-komando teritorial di tengah masyarakat tidak sedikit memberikan dampak pada peristiwa kekerasan atau penyerbuan yang selama ini dilakukan oleh anggota TNI. Hal itu diperparah ketidakmampuan komandan teritorial dalam mengawasi prajurit.
Setali tiga uang, kata Haris, tindakan Brimob memukul anggota TNI berasal dari sifat arogansi yang selama ini kerap ditujukan kepada masyarakat dan selalu dibiarkan tanpa adanya proses hukum.
Ia juga menyoroti aspek penanganan kasus, baik TNI maupun Polri gagal dalam melakukan evaluasi terhadap peristiwa-peristiwa kekerasan yang melibatkan anggotanya.
"TNI dan Polri harus menyadari bahwa penegakan hukum terhadap prajurit dan pencegahan terhadap prajurit yang melakukan tindak pidana adalah dua hal yang berbeda namun harus bersinergi," ujarnya.
Karena itu, Kontras juga mendesak kepada TNI dan Polri untuk mengevaluasi efektifitas pola penghukuman kepada anggota yang melakukan tindak pidana serta evaluasi terhadap pola pencegahan atas terjadinya pelanggaran hukum oleh anggota.
Sebagaimana diberitakan, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suhardi Alius menyatakan saat ini pihak kepolisian dan TNI telah mencari solusi pascabentrokan antara TNI dari Yonif Linud 305/Tengkorak Telukjambe dengan anggota Brimob Den B Cikole Polda Jabar, Selasa (19/11).
"Saya sudah bertemu dengan Pangkostrad, Panglima Divisi I Kostrad, kemudian Pangdam III Siliwangi. Kita masing-masing sudah mencari solusi," kata Suhardi Alius, di Mapolda Jabar Kota Bandung, Rabu (20/11).
Ia menuturkan, untuk anggota TNI yang terlibat bentrok dengan Polri sampai merusak Pos Polisi dan sejumlah kendaraan dinas Polres Karawang akan diberikan sanksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar