BEIRUT, KOMPAS.com - Seorang pakar kontra-terorisme
Timur Tengah mengatakan Brigade Abdallah Azzam yang mengklaim mendalangi
ledakan bom ganda di dekat Kedubes Iran, masih terkait dengan negeri
itu.
Mustafa Alani, penasihat dan direktur program studi keamanan
dan terorisme di Pusat Riset Teluk mengatakan Brigade Abdallah Azzam
dibentuk dinas intelijen Iran pada 2003. "Di Lebanon, cabang organisasi
ini dikenal dengan nama Batalion Ziad al-Jarrah," kata Alani.
Brigade
Abdullah Azzam juga diketahui mengendalikan organisasi lain bernama
Batalion Yusuf al-Uyayree. Kelompok ini diyakini mendalangi serangan
terhadap kapal tanker Jepang pada 2010 di Selat Hormuz.
"Brigade
Abdallah Azzam awalnya dibentuk oleh Saleh al-Qaraawi pada 2009 sebagai
cabang dari Al-Qaeda Irak. Lalu, kelompok ini melebur dengan Batalion
Ziad al-Jarrah yang sudah lebih dulu ada," ujar Alani.
Qaraawi
adalah warga negara Arab Saudi yang menduduki peringkat 43 dari 85
buronan teroris paling dicari aparat Saudi. Daftar itu diterbitkan
Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi pada 2009.
Qaraawi kemudian
berpindah-pindah antara Iran, Afganistan, dan Waziristan di Pakistan.
Dia pernah ditangkap pada 2009 setelah kembali ke Arab Saudi dari
Pakistan di mana dia dikabarkan terluka akibat serangan drone AS.
Setelah
penangkapan Qaraawi, Majid bin Muhammad al-Majid mengambil alih kendali
Brigade Abdullah Azzam, yang juga warga Saudi. Dalam daftar teroris
paling dicari aparat Saudi, Majid menduduki peringkat ke-70.
Sebelumnya, Majid pernah bergabung dengan Osbat al-Ansar, sebuah kelompok teroris yang beroperasi di Lebanon.
Nama
Brigada Abdullah Azzam dikaitkan dengan beberapa aksi teror, seperti
serangan terhadap dua kapal perang AS di pelabuhan Aqaba, Jordania pada
2005.
Pada 2011, di tengah gejolak perubahan politik di Timur
Tengah, Brigade Abdullah Azzam mengeluarkan pernyataan yang mendesak
rakyat Saudi untuk bangkit melawan kerajaan dan mengancam akan menyerang
Arab Saudi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar