KOMPAS.com — Polisi menemukan seorang bocah tujuh tahun
menangis di sebuah halte bus di Kanchanaburi, Thailand. Saat diperiksa,
bocah itu kedapatan membawa 10.000 pil koplo alias methamphetamine di
tas ranselnya. "Kami menduga dia dijadikan kurir narkoba," kata Kepala
Polisi Distrik Thong Pha Phum Kanchanaburi Kolonel Amnuay Pongsawat
kepada AFP, Sabtu (23/11/2013).
Menurut penuturan Amnuay, polisi kesulitan mendapatkan informasi
lebih lanjut. Pasalnya, bocah itu tak bisa berbahasa Thailand. "Ia
berasal dari Myanmar," kata Amnuay.
Amnuay menambahkan,
barang-barang haram itu disimpan di dalam 50 kantong plastik kecil.
Kantong-kantong itu lalu dimasukkan ke dalam dua botol susu bayi.
Sementara
itu, PBB sebelumnya sudah mewanti-wanti kalau para pengedar narkoba
kini memanfaatkan bocah-bocah di bawah umur menjadi kurir. Modus
kejahatan itu makin kelihatan di Asia.
Di Thailand, pil koplo dikenal dengan nama "yaba". Artinya, obat gila. Para pengedar narkoba di Thailand biasanya menjual yaba di kalangan pekerja rendahan.
Otoritas
antinarkoba Thailand tahun silam menyita 95,3 juta pil koplo. Angka itu
naik 93 persen ketimbang 2011. Myanmar menjadi terkenal karena dianggap
menjadi tempat bagi produsen dan penyuplai pil koplo ke Thailand.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar