Rabu, 20 November 2013

Jalan Jakarta Rusak Berat, Target "Zero Hole" Masih Impian

JAKARTA, KOMPAS.com — Jakarta telah memasuki musim penghujan. Salah satu dampak dari musim penghujan itu adalah munculnya lubang-lubang dan kerusakan jalan Ibu Kota.

Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Juaini mengatakan, hingga Rabu (20/11/2013) ini, masih banyak jalan yang terpantau rusak berat, rusak ringan, dan berlubang.

"Total jalan rusak berat ada di 81 titik, rusak ringan 162 titik, dan jalan berlubang di 35 titik," kata Juaini saat dihubungi wartawan.

Tidak ada jalanan rusak berat di Jakarta Pusat, sementara jalan rusak ringan di 148 titik dan berlubang di 51 titik. Dari jumlah itu, sebagian sudah diperbaiki dan menyisakan dua jalan rusak ringan, dan sudah tidak ada jalan berlubang.

Adapun jalan di Jakarta Pusat yang masih terpantau rusak adalah jalan menuju SMK Negeri 21 Kemayoran dan Kelurahan Kebon Kosong, dari arah Mitra Kemayoran (Kawasan Pusat Pengelola Kawasan Kemayoran).

Di Jakarta Utara, tercatat sembilan jalan rusak berat, 126 jalan rusak ringan, dan tidak ada jalan berlubang. Setelah perbaikan, jalan yang mengalami kerusakan berat masih ada di sembilan titik dan tiga titik jalan mengalami rusak ringan.

Di Jakarta Barat, jalan yang mengalami kerusakan berat ada di 290 titik, 35 titik mengalami kerusakan ringan, dan 35 titik berlubang. Setelah perbaikan, jalan yang mengalami kerusakan berat tersisa 46 titik dan lima jalan rusak ringan.

Adapun jalan yang terpantau rusak antara lain di Jalan Jelambar Utama 7, Jalan Jelambar Madya 7, Kecamatan Grogol Petamburan, Jalan Mangga Besar 5 (Kecamatan Tamansari). Di Jakarta Selatan, sebanyak 67 jalan mengalami rusak berat, 186 jalan rusak ringan, dan 121 jalan berlubang. Setelah diperbaiki, jalan rusak berat sisa menjadi 26 titik, 115 jalan masih rusak ringan, dan jalan berlubang di 35 titik.

"Di Jaksel, jalan rusak itu misalnya di Kecamatan Mampang Prapatan, Jalan Kemang Utara 2B, Jalan Bungur Dalam Kecamatan Tebet, Jalan Seno Kecamatan Setiabudi, Jalan Minangkabau Dalam RT 02 RW 14, dan Jalan Swadarma Raya," kata Juaini.

Di wilayah Jakarta Timur, Dinas PU DKI mengklaim tidak ada jalan yang mengalami rusak berat. Sebanyak 596 titik jalan mengalami kerusakan ringan, dan tidak ada jalan berlubang. Setelah diperbaiki, jalan yang masih mengalami kerusakan ringan berjumlah 37 titik. Jalan rusak itu terpantau berada di Kecamatan Ciracas Jalan Taruna Raya RT 001 RW 05, Jalan Mualim Aminudin RT 08 RW 04, Kecamatan Pulogadung Jalan Kayu Putih Tengah Raya, dan Kecamatan Makasar Jalan Pembangunan.

Juaini menjelaskan, ia masih menunggu laporan dari tiap-tiap wilayah terkait jalan-jalan mana saja yang berlubang. Anggaran yang dialokasikan untuk perbaikan jalan rusak ataupun berlubang pun bervariasi. Saat ini, kata dia, Dinas PU DKI masih melakukan perbaikan-perbaikan bersama dengan suku dinas (sudin) dan kasie kecamatan, sesuai dengan kewenangan masing-masing.

"Untuk satgas jalan dan trotoar yang rusak, baik dinas, sudin, maupun kecamatan masih terus perbaikan di beberapa lokasi," ujar Juaini.

Ia memberikan catatan, sebuah jalan dapat dikatakan rusak berat karena jalan belum ada pengerasan, jalan masih berupa tanah, dan jalan yang memerlukan peningkatan. Untuk jalan yang tergolong rusak ringan, misalnya aus atau rusak bergelombang.

Masih banyaknya jalan rusak ini berbanding terbalik dengan target Kepala Dinas PU DKI Manggas Rudy Siahaan yang menargetkan jalan Jakarta bebas lubang di tahun ini. "Dinas dan sudin telah bersama-sama berkomitmen untuk mewujudkan konsep zero hole, artinya tidak ada jalan rusak sampai akhir Desember 2013," kata Manggas beberapa waktu lalu.

Masyarakat diminta untuk segera melapor jika melihat jalan rusak, melalui saluran pengaduan masyarakat di 021-3844444, situs Dinas PU DKI di lapor.ukp.go.id, atau Twitter @poskoDPUDKI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar