DENPASAR, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Republik
Indonesia Jenderal Pol Sutarman menginstruksikan jajaran kepolisian di
daerah untuk mulai memetakan potensi kerawanan gangguan keamanan
menjelang Pemilihan Umum 2014.
"Saya ingatkan kapolda dan kapolres agar segera menyusun
perkiraan intelijen terkait kerawanan," kata Kapolri saat memberikan
pengarahan kepada jajaran TNI dan Polri di Mapolda Bali seperti dikutip
Antara, Jumat (22/11/2013).
Sutarman mengusulkan agar penyusunan peta kerawanan di daerah
menjelang Pemilu menggunakan peta kerawanan Pemilukada sebagai dasar
perkiraan intelijen. Dari perkiraan kerawanan itu, pihaknya bisa
melakukan antisipasi keamanan di setiap tahapan proses demokrasi.
"Evaluasi kamtibmas, petakan konflik dan kekuatan politik dan
dari itu bisa dibuat rencana operasi," ujar mantan Kepala Badan Reserse
Kriminal Mabes Polri itu.
Sutarman juga meminta jajaran kepolisian di daerah untuk membuat
rencana pengamanan mulai dari tahapan awal pemilu, kampanye,
penghitungan suara, pelantikan dan rencana kontigensi. "Saya minta agar
rencana itu juga dilatihkan," katanya.
Kapolri mengungkapkan bahwa potensi kerawanan yang mengganggu
keamanan diperkirakan mulai dari distribusi logistik, penetapan pemenang
hingga tempat pemungatan suara (TPS).
Kapolri juga menekankan kepada anggotanya agar netral dalam
proses demokrasi itu dengan tidak mendukung partai dan memihak kepada
calon yang bertarung dalam pemilihan umum.
"Saya instruksikan bahwa kita harus netral tetapi kewajiban kita harus mengamankan bukan mendukung," pungkas Kapolri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar