Jumat, 22 November 2013

Ini Tujuh Kandidat Capres Tangguh Versi Ical

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical menyinggung kandidat calon presiden partai lain yang, menurutnya, akan menjadi pesaing tangguh pada Pilpres 2014. Mereka adalah Joko Widodo, Prabowo Subianto, Megawati Soekarnoputri, Wiranto, Dahlan Iskan, Pramono Edhie Wibowo, dan Mahfud MD.
"Mereka itu bukan hanya pesaing tangguh, tetapi mereka juga menginginkan hal yang sama, yaitu kemajuan bangsa Indonesia yang lebih membanggakan lagi," ujar Ical dalam pidatonya di acara Rapimnas V Partai Golkar di Jakarta, Jumat (22/11/2013).
Ical yakin di antara para kandidat itu akan muncul seorang presiden yang mumpuni. Siapa pun yang kalah dalam kompetisi, kata Ical, harus mengucapkan selamat kepada kandidat yang menang.
Ical berseloroh, jika ternyata dirinya gagal dalam Pilpres 2014, ia masih bisa mencalonkan diri lagi pada Pemilu 2019. "Kalau napas masih panjang, silakan mencoba lagi pada pemilu lima tahun lagi," kata Ical yang disambut gelak tawa para peserta Rapimnas.
Menurut Ical, pilpres bukanlah pertarungan tokoh atau aktor politik. Pilpres, sebutnya, bukan perebutan ego untuk kekuasaan.
"Pemilu adalah pertaruhan jutaan nasib anak-anak Indonesia, pertaruhan nasib generasi muda Indonesia untuk mendapat pendidikan lebih maju," ucapnya.
Menurut Ical, hal itulah yang kemudian menjadi motivasinya bekerja keras keliling Indonesia, meski pencalonannya sebagai presiden dikritik banyak pihak. "Semua ini memang tidak mudah tanpa ada restu dari saudara semua," kata Ical.
"Saya akan bertanya langsung ke saudara-saudara, para kader Golkar, siapkah saudara-saudara perjuangkan kandidat capres Partai Golkar?" teriak Ical. "Siap!" sahut ratusan peserta Rapimnas.
Seperti diberitakan, Ical ditetapkan sebagai bakal capres dalam Rapimnas Golkar di Bogor pada 2012. Namun, kepastian penetapan capres tentunya melihat hasil pileg yang digelar pada April 2104. Jika tak cukup memenuhi syarat ambang batas pengusungan pasangan capres-cawapres, parpol mesti berkoalisi. Akhirnya, penetapan capres bisa saja berubah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar