BENGHAZI, KOMPAS.com - Kelompok militan Anshar
al-Sharia, Senin (25/11/2013), menyerang pasukan khusus Libya di kota
Benghazi yang memicu baku tembak di seluruh kota. Setidaknya lima
tentara dipastikan tewas.
Akibat peristiwa ini, Gubernur Militer
Benghazi Kolonel Abdullah al-Saidi mengumumkan kondisi waspada dan
memerintahkan semua prajurit bersiap di barak masing-masing. Ini adalah
konfrontasi bersenjata pertama antara angkatan darat dan kelompok
militan Libya.
"Bentrokan sudah beberapa jam terjadi antara
pasukan kami dan Anshar al-Sharia," kata juru bicara pasukan khusus
Libya, Kolonel Milud al-Zwei.
Petugas medis di rumah sakit
Al-Jala, Benghazi mengatakan lima tentara tewas dan 23 orang lainnya
cedera termasuk 10 orang warga sipil. Sementara korban di pihak Anshar
al-Sharia belum dapat dikonfirmasi karena mereka dirawat di sebuah
klinik yang dikelola Ansar al-Sharia.
Menurut Kolonel Zwei, baku
tembak pecah setelah sebuah patroli pasukan khusus yang melintas di
dekat markas Anshar al-Sharia diserang. "Militer kemudian membalas, lalu
terjadi baku tembak yang menggunakan berbagai jenis senjata," ujar
Zwei.
Zwei mengatakan, pertempuran kini merebak ke berbagai
distrik di Benghazi, terutama di dekat klinik Anshar al-Sharia di
distrik Selmani.
Sejumlah saksi mata mengatakan, militer
membangun sejumlah pos pengawasan di beberapa lokasi dan jalan raya yang
menuju Benghazi untuk mencegah masuknya pasukan yang akan membantu
Anshar al-Sharia.
Anshar al-Sharia dibentuk pada 2011 tak lama
setelah tumbangnya diktator Moammar Khadaffy. Sayap militer organisasi
ini terdiri atas mantan pemberontak anti-Khadaffy.
Organisasi ini
dituding mendalangi pembunuhan sejumlah hakim dan personel keamanan di
Benghazi. Anshar al-Sharia juga dituding berada di balik penyerangan
konsulan AS di Benghazi pada September 2012 yang menewaskan Dubes
Amerika Serikat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar