JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Golkar terus mengamati dua
partai yang dianggap sebagai pesaing terberat di Pemilihan Umum 2014.
Kedua partai itu adalah PDI Perjuangan, dan Partai Demokrat.
Ketua
Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung menjelaskan, PDI
Perjuangan dan Partai Demokrat sangat diperhitungkan karena keduanya
merupakan partai yang pernah memenangkan pemilihan umum. Partai lainnya,
dianggap Akbar hanya partai kelas menengah yang terus berusaha maju
menjadi partai besar.
"12 partai yang ikut pemilu, tiga di
antaranya adalah partai besar, PDI-P, partai kita (Golkar), dan
Demokrat," kata Akbar, dalam Rapimnas V Partai Golkar, di Hotel JS
Luwansa, Jakarta, Jumat (22/11/2013).
Menurut Akbar, saat ini
PDI Perjuangan berada di posisi yang sangat penting untuk
diperhitungkan. Sementara itu, Partai Demokrat, ia yakin para elite
partai tersebut akan berusaha keras menaikkan elektabilitas yang merosot
demi untuk mendulang suara maksimal di tahun depan.
Atas
pengamatan itu, ia meminta semua mesin Partai Golkar memperkuat
konsolidasi demi merebut kembali kemenangan yang pernah dimiliki oleh
Golkar. Apa yang dikatakan Akbar, adalah arahan resmi hasil rapat Dewan
Pertimbangan Golkar.
"Kami yakin mereka all out untuk
meraih kemenangan, belum lagi partai yang berusaha menjadi tiga besar,
dan berambisi melewati (presidential) threshold," ujarnya.
Sebelumnya,
Akbar juga meminta Golkar fokus pada pemenangan pileg. Raihan suara
yang besar dalam pileg akan membuat Golkar lebih leluasa menghadapi
pemilihan presiden. Akbar juga menegaskan bahwa keputusan Golkar
mengusung Aburizal "Ical" Bakrie sebagai calon presiden sudah mutlak.
Kalaupun ada evaluasi, sifatnya hanya mengevaluasi strategi untuk
mendongkrak elektabilitas Ical bila faktanya nanti tetap ada di posisi
stagnan.
"Ada baiknya kita bertemu kembali secara nasional, DPD
tingkat I untuk dipertimbangkan ketemu, menyongsong pilpres dan hal-hal
yang perlu kita evaluasi," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar